Hampir sebagian remaja memahami akibat-akibat yang berbahaya dari asap rokok tetapi mengapa mereka tidak mencoba atau menghindar perilaku tersebut? Ada banyak alasan yang melatarbelakangi perilaku merokok pada remaja
Salah satunya perilaku merokok selain
disebabkan faktor dalam diri juga disebabkan
faktor lingkungan. Remaja
mulai merokok dengan adanya krisis aspek psikososial yang di alami pada masa
perkembangannya yaitu masa ketika mereka sedang mencari jati dirinya.
Seseorang yang pertama kali mengkonsumsi
rokok mengalami gejala-gejala seperti batuk-batuk, lidah terasa getir dan perut
mual, namun demikian, sebagian dari pemula yang mengabaikan gejala-gejala
tersebut biasanya berlanjut menjadi kebiasaan dan akhirnya menjadi
ketergantungan. Ketergantungan ini artinya,
perilaku merokok merupakan perilaku yang menyenangkan dan bergeser menjadi
aktivitas yang bersifat obsesif.
Rokok adalah benda beracun yang
memberi efek santai dan
sugesti merasa lebih jantan. Kebiasaan merokok selain mempengaruhi kesehatan
juga mempengaruhi kepribadian. Perokok biasanya berkepribadian yang keras dan
apabila tidak merokok sekali saja, maka kelakuannya semakin menjadi-jadi.
Akibat
negative dari rokok, sesungguhnya mulai terasa pada waktu orang baru mulai
mengisap rokok. Dalam asap rokok yang membara karena dihisap, tembakau kurang
sempurna sehingga menghasilkan CO, yang disamping asapnya sendiri tar dan
nikotin dihirup masuk kedalam nafas. CO, tar dan nikotin tersebut berpengaruh
terhadap syaraf yang menyebabkan :gelisah,
tangan gemetar, kemudian pada ibu hamil yang suka merokok juga dapat
kemungkinan terjadi keguguran, mereka cenderung memiliki bayi yang lebih kecil
dibandingkan dari ibu yang tidak merokok. Selain itu, kandungan senyawa karbon
monoksida di dalam darah akan menyebabkan menurunnya kadar oksigen di dalam
jaringan janin, sehingga dapat menghambat perkembangan janin.
Hasilnya perokok akan merasa
lebih tenang, daya pikir serasa lebih cemerlang, dan mampu menekan rasa lapar.
menimbulkjan rangsangan rasa senang sekaligus keinginan mencari rokok lagi. Hal
inilah yang mengakibatkan perokok sangat sulit meninggalkan rokok, karena sudah
ketergantungan terhadap nikotin.
Selain itu, rokok juga dapat
mengakibatkan mata kering, katarak hingga kebutaan. Penyebab katarak adalah
karena adanya proses oksidasi yang berlebihan di mata, dan rokok dianggap dapat
mempercepat proses oksidasi tersebut. Selain menyebabkan katarak, rokok dapat
menyebabkan infertilitas, pada prinsipnya nikotin merusak sel sehingga
menjadikan tubuh kekurangan produksi sel,sperma atau sel telur yang menyebabkan
sulitnya mempunyai keturunan.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi perilaku remaja
1.pengaruh orang tua
2. pengaruh teman
3. faktor kepribadian
4. Pengaruh iklan
Cara
penanggulannya pertama :
·
mempunyai pemikiran dan kebijaksanaan yang
mendorong untuk mengikuti jalan yang benar.
·
memiliki iman yang teguh, kuat, sudah barang
tentu ia akan memiliki sifat yang sempurna dan hidup dengan tenang dan tentram
·
memperhatikan dan mengawasi tingkah laku anak
dan meluruskan kenakalan dan penyimpangannya.
Selain tindakan di atas, maka
dapat juga dilakukan hal di bawah ini :
1.sebelum anda berhenti merokok,
tempellah secarik kertas catatan di bungkus rokok anda dan catatlah setiap
merokok sebatang rokok sigaret.
2. putuskan akan berhenti segera,
jika anda berhenti merokok segera, gantikanlah dengan permen karet atau
kegiatan olahraga, latihan pernapasan, meditasi, dan teknik relaksasi.
3. niatnya harus kuat, jika usaha
untuk merokok hanya setengah hati, anda
pasti belum siap.
4.dukungan keluarga dan
teman-teman terdekat,.
5. jangan berhenti lagi untuk
berusaha lagi, bila suatu saat anda merokok lagi, kekambuhan ini manusiawi,
jangan merasa bersalah Mulailah berusaha lagi, jangan di tunda untuk menghentikannya
lagi.
0 komentar:
Posting Komentar